Sabtu, 03 Mei 2014

Pendidikan desain industri

Pendidikan Desain Industri Kreatif di Bidang Fashion

Peranan pendidikan adalah menyiapkan generasi masa depan yang lebih unggul dari generasi sekarang. Oleh karena itu pendidikan harus mampu menyiapkan generasi yang dengan cepat mampu menjawab tantangan, mampu menyelesaikan masalah,berfikir kritis, kreatif, inovatif, dan profesional dibidangnya, dalam kondisi budaya yang berwawasan regional, nasional maupun global. Lembaga Pendidikan bidang fashion secara ideologis selain merupakan inkubator dan pengemban konservasi- inovasi teknologi, senibudaya dan profesionalisme pendidikan juga sebagai embrio potensi kreatif. Sehingga Lembaga pendidikan fashion selain memiliki peluang untuk bekerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan kreatifitas baik pemerintah maupun swasta juga berkesempatan untuk menjadi bagian langsung dari ekonomi kreatif. Untuk itu, diperlukan trobosan kreatif yang merangkum semua potensi yang dimiliki oleh Lembaga pendidikan fashion. Kesemuanya dapat diintegrasikan dengan program-program stimulatif tidak hanya bagi akademisi dan peserta didik tetapi juga masyarakat luas baik sebagai pertner produktif maupun pengguna jasa kreatif.

Bidang pendidikan terkait erat dengan sumber daya manusia sebagai faktor kunci industri kreatif, maka aspek yang secara langsung perlu mendapat perhatian adalah proses belajar- mengajar. Perbaikan pengembangan ataupun perubahan baik pada perangkat keras maupun lunak pendidikan sepertinya sulit untuk dihindari terutama bila tidak ingin bermain pada tataran mediocare semata. Perlu disadaripula bahwa lembaga pendidikan tinggi salah satu visi dan misinya adalah sebagai agen perubahan( agen of change) ,realisasinya dapat diukur dari out put yang dihasilkan yakni hasil-hasil kreatifitas dan produktifitasnya, baik dibidang pendidikan, penelitian /pengkajian, maupun pengabdian masyarakat.

Pendidikan Tinggi di Bidang Fashion sebagai inkubator kreator seyogyanya terus mengembangkan paradigma, konsep, serta ide kreatif, dengan selalu membuka diri untuk berinteraksi dengan lingkungan, teknologi, lintas ilmu dan perubahan zaman. Pengembangan bidang keilmuan bidang studi maupun bidang saintifik harus terus dikembangkan karena sangat penting sebagai ruhnya pendidikan. Jika selama ini baru sebagaian alumni pendidikan tinggi di bidang fashion yang berhasil dalam industri kreatif maka kenyataan itu dapat digunakan sebagai stimulan yang sangat bagus untuk direspon secara aktif oleh lembaga.

Ada beberapa definisi tentang kreatifitas yang dikemukakan oleh para ahli, ada yang menyebutkan bahwa kreatifitas adalah sebuah proses menghasilkan sesuatu yang “baru” bisa berbentuk gagasan atau obyek (benda). Sedangkan Menurut Thomas Alfa Edison, kreatifitas itu terdiri dari 1% Inspirasi dan 99 % usaha sehingga tidak ada orang kreatif yang kerjanya hanya duduk-duduk tanpa berusaha. Pendapat lain mengatakan bahwa orang yang kreatif adalah yang dapat menemukan solusi sebuah permasalahan dengan berbagai cara atau cara baru. Adapula yang memahami bahwa, kreatif adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang yang memungkinkan untuk menemukan terobosan-terobosan baru dalam menghadapi persoalan baru yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara yang baru atau unik. Artinya, kreatifitas bisa terjadi pada perseorangan atau sekelompok masyarakat baik akademis maupun non akademis dan seni ataupun non seni yang terkait erat dengan kebijakan serta kesepakatan akan sistem yang dianut. Pada dasarnya, industri kreatif adalah industri yang bermuara pada intelektualitas, ide dan originalitas gagasan sumber daya manusia yang dinperoleh dari kombinasi proses berfikir (kognitif) dan rasa estetis (emotif). Ada asumsi lain yang mengatakan bahwa kreatifitas itu adalah sesuatu yang istimewa, namun bukan berarti kreatifitas harus dapat melakukan sesuatu yang istimewa. Yang penting adalah ada yang dilakukan dan memberikan nilai manfaat yang tinggi bagi lingkunagannya. Orang kreatif biasanya dimotifasi oleh dorongan untuk berhasil, bukan untuk mengalahkan yang lain

Salah satu tanggung jawab lembaga pendidikan adalah mencermati lingkungan dan kompetensi dasar yang dimiliki, mungkin saja lingkungan dinamis secara internal dapat diperoleh dari beberapa aspek yang dimiliki lembaga pendidikan di bidang fashion seperti pengembangan model pembelajaran, kegiatan kreatif terencana yang diselenggarakan mahasiswa atau dosen dalam rangka pendidikan menjalin interaksi dengan pihak eksternal dalam rangka mencari masukan dan pengalaman sehingga Desain  Industri kreatif bidang desain di Indonesia semakin maju.

by siddiq arrohman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar