Pendidikan Desain Industri Kreatif di Bidang Fashion
Peranan pendidikan adalah menyiapkan generasi masa depan yang lebih unggul dari generasi sekarang. Oleh karena itu pendidikan harus mampu menyiapkan generasi yang dengan cepat mampu menjawab tantangan, mampu menyelesaikan masalah,berfikir kritis, kreatif, inovatif, dan profesional dibidangnya, dalam kondisi budaya yang berwawasan regional, nasional maupun global. Lembaga Pendidikan bidang fashion secara ideologis selain merupakan inkubator dan pengemban konservasi- inovasi teknologi, senibudaya dan profesionalisme pendidikan juga sebagai embrio potensi kreatif. Sehingga Lembaga pendidikan fashion selain memiliki peluang untuk bekerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan kreatifitas baik pemerintah maupun swasta juga berkesempatan untuk menjadi bagian langsung dari ekonomi kreatif. Untuk itu, diperlukan trobosan kreatif yang merangkum semua potensi yang dimiliki oleh Lembaga pendidikan fashion. Kesemuanya dapat diintegrasikan dengan program-program stimulatif tidak hanya bagi akademisi dan peserta didik tetapi juga masyarakat luas baik sebagai pertner produktif maupun pengguna jasa kreatif.
Bidang pendidikan terkait erat dengan sumber daya manusia sebagai faktor kunci industri kreatif, maka aspek yang secara langsung perlu mendapat perhatian adalah proses belajar- mengajar. Perbaikan pengembangan ataupun perubahan baik pada perangkat
keras maupun lunak pendidikan sepertinya sulit untuk dihindari terutama
bila tidak ingin bermain pada tataran mediocare semata. Perlu
disadaripula bahwa lembaga pendidikan tinggi salah satu visi dan misinya
adalah sebagai agen perubahan( agen of change) ,realisasinya dapat diukur dari out put yang
dihasilkan yakni hasil-hasil kreatifitas dan produktifitasnya, baik
dibidang pendidikan, penelitian /pengkajian, maupun pengabdian
masyarakat.
Pendidikan Tinggi di Bidang Fashion sebagai
inkubator kreator seyogyanya terus mengembangkan paradigma, konsep,
serta ide kreatif, dengan selalu membuka diri untuk berinteraksi dengan
lingkungan, teknologi, lintas ilmu dan perubahan zaman. Pengembangan
bidang keilmuan bidang studi maupun bidang saintifik harus terus
dikembangkan karena sangat penting sebagai ruhnya pendidikan. Jika
selama ini baru sebagaian alumni pendidikan tinggi di bidang fashion yang
berhasil dalam industri kreatif maka kenyataan itu dapat digunakan
sebagai stimulan yang sangat bagus untuk direspon secara aktif oleh
lembaga.
Ada beberapa definisi tentang kreatifitas yang dikemukakan oleh para ahli, ada yang
menyebutkan bahwa kreatifitas adalah sebuah proses menghasilkan sesuatu
yang “baru” bisa berbentuk gagasan atau obyek (benda). Sedangkan
Menurut Thomas Alfa Edison, kreatifitas itu terdiri dari 1% Inspirasi
dan 99 % usaha sehingga tidak ada orang kreatif yang kerjanya hanya
duduk-duduk tanpa berusaha. Pendapat lain mengatakan bahwa orang yang
kreatif adalah yang dapat menemukan solusi sebuah permasalahan dengan
berbagai cara atau cara baru. Adapula yang memahami bahwa, kreatif
adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang yang
memungkinkan untuk menemukan terobosan-terobosan baru dalam menghadapi
persoalan baru yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan
cara yang baru atau unik. Artinya, kreatifitas bisa terjadi pada
perseorangan atau sekelompok masyarakat baik akademis maupun non
akademis dan seni ataupun non seni yang terkait erat dengan kebijakan
serta kesepakatan akan sistem yang dianut. Pada dasarnya, industri
kreatif adalah industri yang bermuara pada intelektualitas, ide dan
originalitas gagasan sumber daya manusia yang dinperoleh dari kombinasi
proses berfikir (kognitif) dan rasa estetis (emotif). Ada asumsi lain
yang mengatakan bahwa kreatifitas itu adalah sesuatu yang istimewa,
namun bukan berarti kreatifitas harus dapat melakukan sesuatu yang
istimewa. Yang penting adalah ada yang dilakukan dan memberikan nilai
manfaat yang tinggi bagi lingkunagannya. Orang kreatif biasanya
dimotifasi oleh dorongan untuk berhasil, bukan untuk mengalahkan yang
lain
Salah satu tanggung jawab lembaga pendidikan adalah mencermati lingkungan dan kompetensi
dasar yang dimiliki, mungkin saja lingkungan dinamis secara internal
dapat diperoleh dari beberapa aspek yang dimiliki lembaga pendidikan di
bidang fashion seperti
pengembangan model pembelajaran, kegiatan kreatif terencana yang
diselenggarakan mahasiswa atau dosen dalam rangka pendidikan menjalin
interaksi dengan pihak eksternal dalam rangka mencari masukan dan
pengalaman sehingga Desain Industri kreatif bidang desain di Indonesia
semakin maju.
by siddiq arrohman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar