Menolak Narkoba Untuk Menghindari Tragedi Yang Mengerikan Oleh Siddiq Arrohman
Begitu dahsyatnya kejadian Tugu Tani, hingga merenggut banyak korban. Afriani selaku pengendara mobil maut tersebut dengan ekspresi wajah yang tidak sedikit pun merasa bersalah tetapi malah marah-marah kepada pihak keamanan yang berusaha mengamankan di TKP. Hal tersebut menimbulkan kecurigaan dari pihak keamanan. Dan kecurigaan tersebut terbukti setelah penyelidikan dari pihak keamanan yang menyatakan afriani terindikasi menggunakan barang-barang haram yaitu narkoba dan miras sebelum terjadinya kejadian na’as tersebut.
Banyak dari para pejalan kaki yang terkena imbas tersebut, bahkan rombongan dari anak-anak yang sehabis bermain sepak bolapun menjadi korban saat kejadian tersebut, selain itu juga para penumpang bus yang sedang menunggu kedatangan bus merekapun menjadi korban. Kelalaian Afriani tersebut berasal dari barang haram yang mengakibatkan banyak nyawa menjadi korban. Sungguh ironis memang tragedi yang disebabkan oleh barang haram tersebut. Sulit untuk merelakan, namun itulah yang terjadi akibat dari kelalaian Afriani.
Bosan, Bingung, Jenuh, Sebagai wakil dari remaja yang normal dan berpendidikan, saya merasa bosan dan jenuh mendengar berita tentang pemakaian obat-obat terlarang alias narkoba di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan pelajar. Saya bosan mendengar fenomena yang sudah terlalu sering terjadi. Saya bingung apa bagusnya narkoba sehingga ada yang rela menggunakan. Rasanya enak? Saya sih lebih suka permen. Menimbulkan reaksi-reaksi yang membuat tubuh sehat ?Oh, saya baru tahu ya kalau sakau menyehatkan. Membuat penampilan lebih menawan? Saya tidak berpikir bahwa wajah pucat, badan lemas, dengan gesture seperti orang sinus tingkat tinggi itu menawan. Saya jenuh mendengar berita yang berisi perilaku tidak berguna, salah satunya ini.
Entah apa dan berapa alasan yang lagi-lagi diutarakan mereka, para pengguna narkoba. Keluarga yang hancur, keinginan untuk menjadi keren, keadaaan sekolah yang tidak sesuai dengan keinginan, dan omong kosong lainnya. Masalah-masalah tersebut bukan jarang ditemukan di kalangan manusia, namun banyak orang yang dapat mengatasinya dengan baik. Banyak orang yang dapat menahan keinginan untuk menyakiti diri mereka ketika masalah mendobrak masuk pintu rumah mereka.
Penyuluhan sudah banyak, ajakan-ajakan melalui berbagai media (poster, stiker, banner, film, dll) pun sudah sebanyak ikan di lautan. Lantas apa lagi yang harus dilakukan? Kami, pelajar normal dan berpendidikan sudah lelah. Sekarang kami serahkan saja pada kalian wahai pecinta obat hina. Yang harus kalian mulai lakukan adalah: Pengalihfungsian. Apa saja yang harus dialihfungsikan?
Untuk mengatasi hal demikian sebenarnya kita dapat mengatasinya tanpa perlu bimbingan dari rorang lain, misalnya saja, Memanipulasi perhatian supaya kita dapat memperhatikan hal-hal yang memberikan manfaat. Ada banyak hobi yang bermanfaat, sebanyak ikan di lautanantara lain bidang olahraga (basket, sepak bola, bela diri, rekreasi, berenang, dll), bidang seni (menulis, membuat film, menggambar, dll), bidang calon bisnis (jual-beli yang halal), dan lain-lain.
Contohnya dengan mengalihkan fungsi waktu, Setelah kita menemukan hobi yang cocok, gunakan waktu kita untuk melaksanakan hobi tersebut. Uang, uang mengalami pengalihfungsian dari awal tahap kedua. Fungsi turunan uang yang tadinya adalah untuk mengonsumsi narkoba tergantikan menjadi untuk kegiatan baru yang bermanfaat seperti membeli makanan ataupun dengan cara kita menabungkannya.
Sesungguhnya, Badan Narkotika Nasional (BNN), aparat Kepolisian, Imigrasi, dan Bea Cukai, telah banyak menangkap produsen, distributor, dan pengedar, serta menggagalkan peredaran barang haram tersebut, tetapi mengapa kasus-kasus sejenis masih bermunculan? Kita menilai pemerintah dan aparat Kepolisian, serta BNN, belum maksimal memerangi peredaran narkotika di Tanah Air. Buktinya, barang haram tersebut dapat dengan mudah diperoleh di diskotek, karaoke, kafe, hotel, dan penjara, bahkan di lingkungan kampus dan sekolah.
Narkotika tak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga remaja dan anak sekolah.
Semua itu terjadi karena barang haram tersebut relatif mudah didapat akibat lemahnya penegakan hukum terhadap setiap penyalahgunaan narkotika. Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang lembek menindak bandar narkoba, sehingga negeri ini menjadi sasaran empuk peredaran barang laknat tersebut.
Tanpak jelas bahwa kerja dari aparat masih belum maksimal, meski sering kita lihat aparat kepolisian yang menangani masalah tersebut, namun masih banyak para oknum nakal yang belum terdeteksi oleh para aparat penegak hukum tersebut. Selain itu, hendaknya kita menyadari bahwasanya pemakaian obat terlarang tersebut yang berlebihan akan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri bahkan bagi orang sekitar. Jika kita lihat orang yang berpendidikanpun masih terjaring kasus tersebut, bagaimana orang yang berpendidikan di Negara ini ? masihkah pendidikan Indonesia buruk ? apa lagi yang salah pada diri rakyat Indonesia ?
Berawal dari sebuah peristiwa Tugu Tani yang menelan korban jiwa, hingga pada proses penyelidikan lebih lanjut dan tenyata terbukti bahwasanya Afriani seorang pengemudi mobil maut tersebut telah mengkonsumsi narkoba sebelum terjadinya kejadian na’as yang menyebabkan banyak korban jiwa tersebut.
Hendaknya kita sadari bahwa Narkoba merupakan zat yang sangat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan dan sering disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bukan hanya diri sendiri bahkan banyak yang lainnya terkena dampak dari pemakaian narkoba tersebut, tetapi juga halayak banyak terutama lingkungan sekitar pemakai. Sebenarnya aparat keamanan telah melakukan yang terbaik bagi mereka dengan melakukan razia. Tapi jika kita masih melihat ada pemakaian tersebut berarti aparat belum tuntas dalam penanganan masalah ini.
Untuk menghindari pemakaian zat tersebut kita dapat memanipulasikan kegiatan-kegiatan kita ke arah yang lebih positif, dan kerja sama dengan aparat keamanan sehingganya terwujudlah naegara yang aman dan bebas dari Narkoba khususnya didaerah kita ini Kab.Tanah Datar.
Begitu dahsyatnya kejadian Tugu Tani, hingga merenggut banyak korban. Afriani selaku pengendara mobil maut tersebut dengan ekspresi wajah yang tidak sedikit pun merasa bersalah tetapi malah marah-marah kepada pihak keamanan yang berusaha mengamankan di TKP. Hal tersebut menimbulkan kecurigaan dari pihak keamanan. Dan kecurigaan tersebut terbukti setelah penyelidikan dari pihak keamanan yang menyatakan afriani terindikasi menggunakan barang-barang haram yaitu narkoba dan miras sebelum terjadinya kejadian na’as tersebut.
Banyak dari para pejalan kaki yang terkena imbas tersebut, bahkan rombongan dari anak-anak yang sehabis bermain sepak bolapun menjadi korban saat kejadian tersebut, selain itu juga para penumpang bus yang sedang menunggu kedatangan bus merekapun menjadi korban. Kelalaian Afriani tersebut berasal dari barang haram yang mengakibatkan banyak nyawa menjadi korban. Sungguh ironis memang tragedi yang disebabkan oleh barang haram tersebut. Sulit untuk merelakan, namun itulah yang terjadi akibat dari kelalaian Afriani.
Bosan, Bingung, Jenuh, Sebagai wakil dari remaja yang normal dan berpendidikan, saya merasa bosan dan jenuh mendengar berita tentang pemakaian obat-obat terlarang alias narkoba di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan pelajar. Saya bosan mendengar fenomena yang sudah terlalu sering terjadi. Saya bingung apa bagusnya narkoba sehingga ada yang rela menggunakan. Rasanya enak? Saya sih lebih suka permen. Menimbulkan reaksi-reaksi yang membuat tubuh sehat ?Oh, saya baru tahu ya kalau sakau menyehatkan. Membuat penampilan lebih menawan? Saya tidak berpikir bahwa wajah pucat, badan lemas, dengan gesture seperti orang sinus tingkat tinggi itu menawan. Saya jenuh mendengar berita yang berisi perilaku tidak berguna, salah satunya ini.
Entah apa dan berapa alasan yang lagi-lagi diutarakan mereka, para pengguna narkoba. Keluarga yang hancur, keinginan untuk menjadi keren, keadaaan sekolah yang tidak sesuai dengan keinginan, dan omong kosong lainnya. Masalah-masalah tersebut bukan jarang ditemukan di kalangan manusia, namun banyak orang yang dapat mengatasinya dengan baik. Banyak orang yang dapat menahan keinginan untuk menyakiti diri mereka ketika masalah mendobrak masuk pintu rumah mereka.
Penyuluhan sudah banyak, ajakan-ajakan melalui berbagai media (poster, stiker, banner, film, dll) pun sudah sebanyak ikan di lautan. Lantas apa lagi yang harus dilakukan? Kami, pelajar normal dan berpendidikan sudah lelah. Sekarang kami serahkan saja pada kalian wahai pecinta obat hina. Yang harus kalian mulai lakukan adalah: Pengalihfungsian. Apa saja yang harus dialihfungsikan?
Untuk mengatasi hal demikian sebenarnya kita dapat mengatasinya tanpa perlu bimbingan dari rorang lain, misalnya saja, Memanipulasi perhatian supaya kita dapat memperhatikan hal-hal yang memberikan manfaat. Ada banyak hobi yang bermanfaat, sebanyak ikan di lautanantara lain bidang olahraga (basket, sepak bola, bela diri, rekreasi, berenang, dll), bidang seni (menulis, membuat film, menggambar, dll), bidang calon bisnis (jual-beli yang halal), dan lain-lain.
Contohnya dengan mengalihkan fungsi waktu, Setelah kita menemukan hobi yang cocok, gunakan waktu kita untuk melaksanakan hobi tersebut. Uang, uang mengalami pengalihfungsian dari awal tahap kedua. Fungsi turunan uang yang tadinya adalah untuk mengonsumsi narkoba tergantikan menjadi untuk kegiatan baru yang bermanfaat seperti membeli makanan ataupun dengan cara kita menabungkannya.
Sesungguhnya, Badan Narkotika Nasional (BNN), aparat Kepolisian, Imigrasi, dan Bea Cukai, telah banyak menangkap produsen, distributor, dan pengedar, serta menggagalkan peredaran barang haram tersebut, tetapi mengapa kasus-kasus sejenis masih bermunculan? Kita menilai pemerintah dan aparat Kepolisian, serta BNN, belum maksimal memerangi peredaran narkotika di Tanah Air. Buktinya, barang haram tersebut dapat dengan mudah diperoleh di diskotek, karaoke, kafe, hotel, dan penjara, bahkan di lingkungan kampus dan sekolah.
Narkotika tak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga remaja dan anak sekolah.
Semua itu terjadi karena barang haram tersebut relatif mudah didapat akibat lemahnya penegakan hukum terhadap setiap penyalahgunaan narkotika. Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang lembek menindak bandar narkoba, sehingga negeri ini menjadi sasaran empuk peredaran barang laknat tersebut.
Tanpak jelas bahwa kerja dari aparat masih belum maksimal, meski sering kita lihat aparat kepolisian yang menangani masalah tersebut, namun masih banyak para oknum nakal yang belum terdeteksi oleh para aparat penegak hukum tersebut. Selain itu, hendaknya kita menyadari bahwasanya pemakaian obat terlarang tersebut yang berlebihan akan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri bahkan bagi orang sekitar. Jika kita lihat orang yang berpendidikanpun masih terjaring kasus tersebut, bagaimana orang yang berpendidikan di Negara ini ? masihkah pendidikan Indonesia buruk ? apa lagi yang salah pada diri rakyat Indonesia ?
Berawal dari sebuah peristiwa Tugu Tani yang menelan korban jiwa, hingga pada proses penyelidikan lebih lanjut dan tenyata terbukti bahwasanya Afriani seorang pengemudi mobil maut tersebut telah mengkonsumsi narkoba sebelum terjadinya kejadian na’as yang menyebabkan banyak korban jiwa tersebut.
Hendaknya kita sadari bahwa Narkoba merupakan zat yang sangat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan dan sering disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bukan hanya diri sendiri bahkan banyak yang lainnya terkena dampak dari pemakaian narkoba tersebut, tetapi juga halayak banyak terutama lingkungan sekitar pemakai. Sebenarnya aparat keamanan telah melakukan yang terbaik bagi mereka dengan melakukan razia. Tapi jika kita masih melihat ada pemakaian tersebut berarti aparat belum tuntas dalam penanganan masalah ini.
Untuk menghindari pemakaian zat tersebut kita dapat memanipulasikan kegiatan-kegiatan kita ke arah yang lebih positif, dan kerja sama dengan aparat keamanan sehingganya terwujudlah naegara yang aman dan bebas dari Narkoba khususnya didaerah kita ini Kab.Tanah Datar.